Dorna memberikan aturan baru penggunaan helm MotoGP, bahwa setiap pebalap MotoGP harus menggunakan standar helm FIM (FIM Racing Homologation Programme for Helmets/FRHP). FIM telah menginformasikan bahwa mulai awal bulan Juni 2019 seluruh pebalap dan team kelas MotoGP dan WSBK diharuskan untuk menggunakan Helm dengan standarisasi Baru FIM.
Aturan ini diberlakukan sebagai pengganti Standar Internasional sebelumnya (ECE 22.05 dan Snell). Sehingga, helm homologasi FIM mengalami evaluasi kinerja yang lebih baik dan lebih lengkap. Oleh karena itu, federasi balap motor dunia, FIM, makin serius dalam meningkatkan sektor keselamatan pebalap-nya.
Helm NHK termasuk dalam daftar helm yang telah lolos uji FIM dan telah mendapatkan sertifikat resmi dari FIM sejak tanggal 25 April 2019, sehingga helm NHK bisa langsung dapat di gunakan oleh para pebalap MotoGp ( Karel Abraham ) dan Pebalap Moto3 ( Jakub Kornfeil ) sejak hari pertama GP Catalunya 2019.
Bukti bahwa helm NHK telah lolos FIM dapat dilihat di dalam website resmi FRHP : http://www.frhp.org/homologated-products
Helm berlabel FIM, secara unik bisa mengidentifikasi setiap helm pebalap. Selain itu, helm ini bisa menjadi alat pelacak efisien bagi Technical Stewards. Dengan memindai label kode QR, informasi relatif terhadap fitur-fitur helm dan validitas homologasinya dapat diakses. Hal ini dapat di lihat pada tali Chinstrap helm yang di dalamnya terdapat Label QR Code yang di jahit pada tali seperti gambar dibawah ini :
Salah satu syarat untuk mengajukan Standard balap FIM adalah harus mendapatkan sertifikat minimal salah satu standard yang di akui dunia, seperti SNELL M2015 atau ECE 2205. Helm NHK GP R TECH telah memiliki kedua standard dunia tersebut yaitu : SNELL (Amerika) dan ECE (Eropa) sebagai salah satu syarat mengajukan Standard FIM RACING HOMOLIGATION PROGRAMME. Saat ini, helm NHK GP R TECH memiliki ke 3 Standard tertinggi di dunia yaitu : FIM, ECE 2205 dan SNELL M2015. Dan oleh karena itu helm NHK GP R TECH adalah Satu-satunya Pemegang ke 3 STANDARD ini di Indonesia.
Untuk mendapatkan standard FIM, helm NHK kami harus melewati serangkaian test yang terbaru didalam dunia safety. Pengetesan memfokuskan ke pengetesan protocol-protocol baru. Hal ini memaksimalkan perlindungan terhadap keretakan pada tulang kepala dan melindungi otak terhadap kecelakaan multi dimensi, dan pada saat bersamaan mengukur dan mengontrol performa mekanik padding helm dan bentuk batok, terhadap simulasi kecelakaan dalam dunia balap jet darat.
Satu terobosan ilmiah yang dimiliki standard FIM ini adalah mengukur akserelasi rotasional terhadap kecelakaan, yang diukur didalam satuan Brain Injurt Criterion. Pengetesan ini belum pernah ada dalam pengetesan helm helmet standard dunia lainnya. Sehingga membuat Standart FIM ini menjadi unik dan melebihi safety standard yang pernah ada sebelumnya.
Untuk itu kita boleh berbangga bahwa Produk Helm dari Indonesia, khususnya Helm NHK sudah di akui di dunia Internasional.